Istilah phishing (Pengelabuan)
disampaikan dalam seminar TI di sebuah forum internasional di AS oleh
International HP Group Interex pada tahun 1987. Istilah phishing pertama kali dicatat pada tanggal 2 Januari 1996 oleh AOL
Usenet Newsgroup. Istilah dari phishing adalah
phreaking. Istilah ini dipakai untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berjenis finansial, tetapi istilah ini
tidak begitu popular di kalangan hacker.
Phishing merupakan salah satu bentuk kejahatan cybercrime yang paling digemari di
Jepang. Hal ini disampaikan oleh Masaki Kubo, JPCERT/CC dalam seminar keamanan
informasi “Arsitektur dan Keamanan Informasi Pelanggan” di Surabaya beberapa
waktu lalu. Memang bukan orang Jepang yang membuat phishing ini, tetapi bencana tsunami di Jepang merupakan sarana
para hacker luar Jepang untuk mencari
keuntungan tersendiri. Caranya dengan membuat phishing atau aneka email
palsu berserta server untuk menampung dananya (biasanya server ini online untuk menerima sumbangan dari para
donatur).
Bila jumlah server palsu (fake server) ini mencapai ribuan dengan donatur berjumlah jutaan,
sehingga dana mengalir kepada para penipu ini cukup besar juga. Dana ini akan
digunakan sebagai “amunisi” untuk memperbesar skala kegiatannya.
Phishing: Definisi dan Cara
Kerjanya
Dalam ruang lingkup keamanan komputer, phishing salah satu bentuk kejahatan elektronik dalam bentuk
penipuan. Proses phishing ini
bermaksud “menangkap” informasi yang sangat penting seperti username, password, dan detail kartu kredit. Caranya, dengan menyamar sebagai
sebuah lembaga/entitas yang dapat dipercaya/legitimate
dan biasanya berkomunikasi secara elektronik. Sarana komunikasi yang dipakai
beraneka ragam, mulai dari aneka situs sosial, situs-situs lelang/auction, sampai ke pengelolaan aktivitas
online payment.
Bentuk phishing
yang lain adalah pengiriman email
“resmi” dan pesan instan (instant
messaging) ke user. Phishing
semacam ini biasanya menggunakan situs-situs resmi/legitimate dan situs-situs besar yang dikenal masyarakat
(dilengkapi dengan logo perusahaan, kop email
resmi sampai dengan cap dan tanda tangan salah satu pimpinan perusahaan
tersebut.
Tujuan dari kegiatan phishing semacam ini bermacam-macam: misalnya pertama, hanya untuk mencuri user
account dan password,
mengeksploitasi data user dan administrator. Kedua, memberikan tawaran investasi palsu, dengan tujuan untuk
menipu. Ketiga, memberikan informasi
sesat kepada user, dengan tujuan
memberikan kesan buruk terhadap perusahaan lain (black campaign). Teknik yang terakhir ini dapat dikatakan social engineering, sebuah teknik yang
jarang dilakukan oleh hacker tetapi
sangat ampuh untuk membuat opini buruk terhadap perusahaan pesaingnya.
Berbagai Teknik Phishing.
1. Social Engineering
Masyarakat memiliki
reaksi terhadap aneka kejadian penting. Teknik ini dipandang ampuh oleh hacker untuk mendapatkan informasi
penting tanpa usaha yang rumit. Contohnya, pengiriman header email berbunyi “Bantulah Rakyat Aceh yang tertimpa tsunami,
kirimkan informasi Anda sebagai relawan”. Header
lain yang cukup menyentuh berbunyi “Bantulah korban bencana alam Situ Gintung.
Kirimkan secuil harta Anda bagi mereka”. Yang paling banyak mengeruk dana
donasi tentu saja adalah slogan “Pray For Japan”.
2. Manipulasi Link
Teknik ini akan menipu user agar meng-klik salah satu URL yang ada di email “resmi” yang dikirim oleh hacker. Seluruh isi email ini berasal dari perusahaan yang mengirimkannya. Namun, ada salah satu link yang “dibelokkan” hacker menuju ke server lain yang bukan server sebenarnya (server palsu/unlegitimate/fake server). Nah, jika user “terbujuk” untuk meng-klik lini ini, informasi tentang user tersebut akan tertangkap oleh server palsu.
3. Filter Evasion
Seorang ahli phishing/hacker akan menggunakan teknik ini untuk menghindari jeratan/filter
phishing. Biasanya hacker akan menempelkan image untuk phishing, sehingga filter phishing
yang dibuat oleh developer tidak dapat mendeteksi adanya phishing.
4. Website Forgery
Seorang korban yang mengunjungi web phishing tidak dapat mengetahui secara pasti apakah situs ini asli atau palsu. Pasalnya, situs ini dibuat sedemikian rupa sehingga sama dengan aslinya. Mungkin Anda masih ingat kasus situs Web palsu clickbca.com atau kilkbca.com yang digunakan untuk mendapatkan username dan password pengguna yang salah masuk ke situs tersebut. Teknik ini sangat ampuh dan sudah lama digunakan oleh hacker untuk mengelabui user. Teknik hacking ini terkenal dengan sebutan Man-in-the middle.
5. Phone Phishing
Tidak semua
serangan phishing menggunakan situs
Web palsu. Seringkali hacker
menggunakan media lain yang digunakan untk phishing.
Model phone phishing digunakan para hacker untuk mengelabui para user. Caranya dengan mengirim email dengan logo bank yang dipakai user.
Dengan menggunakan
dalih perawatan atau peningkatan keamanan akun banknya, si user dipersilahkan memasukkan kembali username dan password
akunnya (termasuk akun internet banking).
Ini ditambah dengan pencantuman nomor telepon administrator atau customer service sebagai kontak helpdesk masalah ini. Tetapi semua
fasilitas ini adalah palsu, dengan harapan user
terbujuk untuk memasukkan semua informasi rahasianya, bahkan mentransfer
sejumlah dana kepada pembuat phone phishing
tersebut.
6. Teknik Phone Phishing Yang Lain
Misalnya
menempatkan skrip kecil ke situs-situs perbankan resmi. Bila user tidak teliti, ia akan terkena
jebakan yang akan menggiringnya ke sebuah situs palsu. Situs ini bisa dikatakan
aspal (asli tapi palsu), karena user
tidak menyadari sedang mengakses situs palsu di dalam situs asli. Tentu saja
skrip ini diletakkan di sela-sela dan di belakang halaman utama (homepage) situs Web (karena halaman
utama ini biasanya akan diperiksa berulang-ulang oleh para designer Web).
Penutup
Tujuan utama phishing
yang digunakan hacker adalah,
pertama mendapatkan semua informasi rahasia si user. Dengan bocornya semua informasi penting ini, hacker ini akan melakukan aksi phishing berikutnya kepada user lain, bahkan memperjualbelikan
informasi tersebut. Tujuan kedua adalah menghimpun dana via alamat email palsu (fake email) dan web server palsu (fake server), baik secara sedikit demi sedikit maupun secara
besar-besaran. Tujuan kedua ini biasanya dimaksudkan untuk memperkaya
pribadi/organisasi serta untuk memperbesar kegiatan hacking tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar