Hampir 10 tahun lalu wacana tentang akses internet
lewat saluran listrik mengemuka di tanah air. Hal ini terjadi setelah ICON+ (PT
Indonesia Comnet Plus), anak usaha PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang
melayani telekomunikasi, berhasil melakukan uji coba akses internet dan telepon
via jaringan listrik di sektor internal PLN. Ya, jalur kabel listrik ternyata
bisa dimanfaatkan untuk menghantar data digital layaknya kabel telepon, bahkan
kualitasnya bisa lebih baik.
Komunikasi data melalui jaringan listrik ini dikenal
juga dengan Power Line Communication atau PLC. PLC bisa dimanfaatkan untuk
membangun jaringan internet nirkabel (wireless)
dengan memanfaatkan jalur listrik yang ada di rumah atau gedung. Idealnya, PLC
akan menggantikan kabel LAN maupun perangkat WiFi yang memiliki beberapa
kelemahan seperti repotnya menarik kabel jaringan atau sinyal WiFi yang
terbatas.
Sistem
PLC juga bisa diamnfaatkan peralatan elektronik seperti kulkas, TV, player,
pendingin udara, hingga microwave
agar bisa terkoneksi ke internet. Bayangkan, Anda bisa mengakses / memantau
semua perangkat tersebut dari mana saja melalui koneksi internet. Asyik bukan?
Dalam aktivitasnya, sistem PLC memerlukan adapter yang
biasa disebut Homeplug. Di setiap Homeplug ini akan terdapat socket Ethernet
(LAN alias RJ-45) sebagai penghubung dengan perangkat lainnya dan alamat MAC (physichal address) sebagai identifikasi
pada jaringan. Cukup tancapkan Homplug pertama di modem router dan saluran
internet pun tersebar ke setiap kabel listrik yang terhubung.
Layanan PLC ini sebenarnya sudah populer di luar
negeri, namun tidak di negeri ini. Detty Elviany, manajer humas &
kelembagaan dari ICON+ menjelaskan bahwa mereka masih fokus pada layanan
pelanggan korporat (B2B) sehingga bukan kompetensi distribusi channel ICON+
untuk melayani konsumen ritel. Agaknya ICON+ juga perlu berhitung soal biaya
yang harus dibebankan kepada pelanggan, kesiapan peralatan, hingga regulasi.
Meski akses internet via jaringan listrik langsung
dari PLN belum bisa dinikmati secara luas oleh konsumen non korporat, perangkat
pendukung sistem PLC kini sudah lebih mudah didapatkan di Indonesia. Sebagai
informasi, hingga akhir tahun 2010 telah tersebar hingga 65 juta unit peranti
Homeplug di berbagai belahan dunia, utamanya negara maju.
Salah satu merek yang sudah tersedia di tanah air
adalah Aztech yang membawa tipe 85 Mbps Homeplug (HL106E), 200 Mbps Homeplug AV
(HL110EP(A)) dan 200 Mbps Homeplug AV dengan Wireless Built In (HL110EW). Mulai
banyaknya perangkat pendukung sistem PLC membuat konsumen yang ingin membangun
internet “seminirkabel” di rumahnya bisa mewujudkannya dengan mudah dan
terjangkau. Kita harap saja implementasi PLC juga tersedia bagi masyarakat
luas, bukan hanya kalangan korporat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar