Di era digital seperti sekarang, internetbanyak dibutuhkan dalam segala
elemen kegiatan. Yang marak saat ini adalah penggunaan internet pada institusi
keuangan alias internet banking.
Berkat internet, proses yang tadinya rumit dapat menjadi lebih efisien yang
dapat menghemat waktu dan tempat. Sayangnya, kenyamanan tersebut kadang
berbanding terbalik dengan keamanan.
Seperti kita ketahui, sekuriti merupakan proses,
sehingga peran pengguna lebih besar dibanding sumber lain yang telah ada. Ada
tiga faktor yang terlibat di internet banking, yaitu internet banking server,
pihak tengah (perantara), dan pengguna. Dari ketiga faktor itu, yang menjadi pihak yang paling lemah adalah pengguna. Pasalnya, banyak
pengguna yang hanya mau aman namun tidak mau susah.
Ada beberapa kunci agar transaksi via
internet banking berjalan aman. Salah satunya adalah dengan menggunakan
jaringan pribadi. Jaringan publik seperti di kedai kopi atau warnet sangat
riskan untuk dibobol.
Sementara itu, untuk mengamankan data pribadi, beberapa hal yang wajib
dilakukan. Sebaiknya, pengguna selalu memperhatikan saldonya secara teratur,
hal ini untuk memantau setiap transaksi
Disarankan, sebaiknya akun bank yang
digunakan untuk bertransaksi di internet banking tidak berlebihan jumlahnya.
Selain menggunakan antivirus yang selalu ter-update, pengguna juga dapat
menggunakan HostXpert. Jangan lupa juga untuk mengaktifkan konfirmasi email
agar dapat memantau setiap kali terjadi transaksi di internet banking.
Lalu apakah bank dapat membantu? Jawabannya "dapat", Salah
satu langkah yang dapat dilakukan bank adalah selalu menginformasikan pengguna,
baik melalui warm box maupun blinking, dengan memperhatikan challenge code.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar