Anda seorang fotografer? Atau Anda seorang pelukis dan seniman yang
memiliki karya grafis yang hendak di pamerkan? Jika jawaban semua
pertanyaan itu adalah ya, bikin saja museum atau galeri online di internet. Anda
tak harus menjadi fotografer atau pelukis untuk bisa menggunakan layanan galeri
online.
Yang
penting, Anda memiliki koleksi foto atau karya lain yang hendak dipamerkan.
Selasa, 30 Oktober 2012
Pengelabuan
Istilah phishing (Pengelabuan)
disampaikan dalam seminar TI di sebuah forum internasional di AS oleh
International HP Group Interex pada tahun 1987. Istilah phishing pertama kali dicatat pada tanggal 2 Januari 1996 oleh AOL
Usenet Newsgroup. Istilah dari phishing adalah
phreaking. Istilah ini dipakai untuk
mendapatkan informasi-informasi yang berjenis finansial, tetapi istilah ini
tidak begitu popular di kalangan hacker.
Phishing merupakan salah satu bentuk kejahatan cybercrime yang paling digemari di
Jepang. Hal ini disampaikan oleh Masaki Kubo, JPCERT/CC dalam seminar keamanan
informasi “Arsitektur dan Keamanan Informasi Pelanggan” di Surabaya beberapa
waktu lalu. Memang bukan orang Jepang yang membuat phishing ini, tetapi bencana tsunami di Jepang merupakan sarana
para hacker luar Jepang untuk mencari
keuntungan tersendiri. Caranya dengan membuat phishing atau aneka email
palsu berserta server untuk menampung dananya (biasanya server ini online untuk menerima sumbangan dari para
donatur).
Pemulihan Dari Bencana
Pemulihan dari bencana saat ini menjadi
kosakata yang sangat penting bagi pelaku teknologi informasi. Apalagi, konsep
"bencana" kini berubah total. Dahulu, pemulihan bencana hanya berlaku
jika terjadi bencana alam seperti banjir dan gempa. Sekarang tidak berlaku
lagi. Bencana bisa terjadi karena kegagalan perangkat keras dan perangkat
lunak, serangan virus, worm, trojan, hacker, sampai
kegagalan sumber daya listrik.
TI di Era Komputasi Awan
Komputasi Awan telah
menjadi “trending topic” sebagian
besar perusahaan yang hendak menyederhanakan struktur TI mereka. Tetapi, apakah
benar solusi cloud computing mampu menyederhanakan struktur
TI perusahaan? Hal ini patut dikaji kembali karena pada dasarnya “tidak mudah”
menyeimbangkan solusi awan (cloud
computing) dan solusi yang dipasangkan di perusahaan (on premise).
Berbagai reaksi muncul
dan menjadi diskusi yang menarik dalam sebuah forum seminar atau kegiatan yang
terkait dengan implementasi cloud
computing. Penulis coba kutip beberapa di antaranya:
- Bagaimana sebuah perusahaan memindahkan solusi dari server center internalnya ke awan.
- Bagaimana nasib tim dukungan TI (IT Support) internal perusahaan apabila nantinya semua solusi aplikasi diletakkan di awan.
- Bagaimana pengamanan kerahasiaan data perusahaan dan apa tanggung jawab penyedia solusi terhadap keamanan data perusahaan.
Tips Beralih ke Awan
Cloud
computing bak
secercah harapan nan cerah bagi usaha kecil menengah (UKM) yang mendambakan
infrastruktur TI sekelas enterprise.
Di sisi keamanan data dan keandalan sistem, cloud pun menjadi
sebuah jawaban bagi UKM. Apalagi jika melihat perangkat UKM yang umumnya berupa
PC yang sudah menua dan data yang hampir tak pernah di-backcup. Meskipun begitu, jangan pernah pula berasumsi bahwa cloud adalah
tempat teraman dan sistem terandal. Sebaiknya pebisnis UKM menelaah sepuluh
rekomendasi Cloud
Security Alliance (CSA)
berikut agar dapat menikmati layanan awan yang aman. CSA adalah asosiasi
industri yang khusus didirikan untuk mempromosikan keamanan di cloud.
Komunikasi Data Melalui Jaringan Listrik
Hampir 10 tahun lalu wacana tentang akses internet
lewat saluran listrik mengemuka di tanah air. Hal ini terjadi setelah ICON+ (PT
Indonesia Comnet Plus), anak usaha PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang
melayani telekomunikasi, berhasil melakukan uji coba akses internet dan telepon
via jaringan listrik di sektor internal PLN. Ya, jalur kabel listrik ternyata
bisa dimanfaatkan untuk menghantar data digital layaknya kabel telepon, bahkan
kualitasnya bisa lebih baik.
Harmoni dengan Komposisi
Internet Banking: Mau Aman? Kenali Kuncinya.
Di era digital seperti sekarang, internetbanyak dibutuhkan dalam segala
elemen kegiatan. Yang marak saat ini adalah penggunaan internet pada institusi
keuangan alias internet banking.
Berkat internet, proses yang tadinya rumit dapat menjadi lebih efisien yang
dapat menghemat waktu dan tempat. Sayangnya, kenyamanan tersebut kadang
berbanding terbalik dengan keamanan.
Seperti kita ketahui, sekuriti merupakan proses,
sehingga peran pengguna lebih besar dibanding sumber lain yang telah ada. Ada
tiga faktor yang terlibat di internet banking, yaitu internet banking server,
pihak tengah (perantara), dan pengguna. Dari ketiga faktor itu, yang menjadi pihak yang paling lemah adalah pengguna. Pasalnya, banyak
pengguna yang hanya mau aman namun tidak mau susah.
Black Energy: Super Botnet
Black Energy adalah sebuah sebutan botnet atau hack tools yang canggih serta terdesain dengan rapi. Bahkan, botnet
memiliki teknik penyerangan yang unik dan berbeda dengan kebanyakan botnet.
Contohnya, botnet “biasa” melakukan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) dengan
kontrol melalui IRC (Internet Relay Chat).
Metode penyerangan lain adalah mengeksploitasi celah sistem operasi seperti
yang dilakukan virus-virus papan atas seperti Netsky atau Conficker.
Senin, 22 Oktober 2012
Trik Hindari Cyber Attack
Serangan
di dunia maya memang tak pernah kendor, bahkan makin berani. Frost &
Sullivan menyarankan perusahaan mulai menggeser prespektif keamanan, tak lagi
sekedar dari sudut pandang teknologi informasi.
Serangkaian
insiden penyerangan di dunia maya (cyber
attacks) sempat menghebohkan dunia. Lihat saja serangan yang menimpa
jaringan Sony Playstation, Lockheed Martin, Google Mail (Gmail) dan Citibank.
Tak luputnya nama-nama besar di berbagai sektor industri ini dari cyber attack makin menguatkan keyakinan
berbagai pihak bahwa serangan cyber
adalah ancaman nyata yang tak main-main.
Langganan:
Postingan (Atom)