Fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi atau bahasa komunikatif mempunyai makna bahasanya sangat mudah
dipahami (dimengerti) sehingga pesan yang disampaikannya dapat diterima dengan
baik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Kalimat yang baik dan komunikatif harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1.
Tidak
menyimpang dari kaidah bahasa
2.
Logis
atau dapat diterima nalar
3.
Jelas
dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat
Berikut contoh fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi:
1. DIJUAL TANPA PERANTARA
Pemilik sebuah rumah
di Utan Kayu, Jakarta memasang pengumuman ini. Dalam kaidah EYD, penggunaan
kata “di” yang dipisah berfungsi sebagai preposisi (kata depan) yang
menerangkan [biasa] tempat atau waktu; “di tengah hari”, “di Jakarta”, “di
rumah”.
Penggunaan kata “di”
banyak ‘dikacaukan’ karena mereka menganggap fungsinya sama saja. Pada kasus
ini, “Di Jual” seharusnya ditulis bersambung, “dijual”, karena maksudnya
sebagai prefiks/awalan pasif demi menerangkan bahwa “rumah tersebut dijual”.
Bisa dibayangkan kalau
ada benar-benar tempat bernama “Jual”, lalu Anda menyangka “rumah orang ini di
Jual.” “Oh, kami tahu sekarang rumahnya di mana.”
2. Hadirilah! Salat Iduladha
1433H
Kekonsistenan dibutuhkan dalam berbahasa.
Pengumuman ini tidak mencerminkan konsistensi tersebut. Hal yang sering terjadi
saat Anda menulis kata-kata yang berasal dari Bahasa Arab. Mau pakai bahasa
Indonesia atau Arab?
“Sholat Iedul Adha” tidak tepat untuk
digunakan di ragam formal Bahasa Indonesia. Kata “sholat” seharusnya ditulis
“salat”, sementara “Iedul Adha” memiliki bentuk formal Bahasa Indonesia,
“Iduladha”; bahkan KBBI menggabungkan kedua kata tersebut. Begitu pun kata
“khotib” yang di bahasa Indonesia menjadi “khatib” dan “Jum’at” yang seharusnya
“Jumat”.
Sudah beres? Belum. “Musholla” seharusnya
jadi “Musala”.
3. Hati-hati Perlintasan
Kereta Api
Tanda hubung
sepatutnya ditempelkan langsung pada kata-katanya, sehingga seharusnya tertulis
“Hati-hati”. Pengumuman resmi Jasa Raharja dan PT Kereta Api ini malah
memisahkannya. Fungsi tanda hubung adalah untuk menghubungkan dua kata atau
memisahkan suku kata.
4. Ini adalah daerah bebas
parkir.
Kalimat
ini secara
nalar tidak masuk akal. Pengertian bebas parkir harusnya sama dengan bebas
narkoba, bebas becak, dan bebas bea yang artinya daerah tersebut tidak ada lagi
narkoba, becak, atau pungutan. Tapi arti bebas parkir mengapa jadi boleh parkir
tanpa bayar. Perbaikan kalimat diatas, yaitu:
Ini adalah daerah boleh parkir bebas atau
parkir gratis.
5. Pada jadwal di atas
menunjukkan kereta ekonomi AC Bogowonto
berangkat pada pukul 08.00
dari Senen.
Kalimat di atas meskipun
dapat dipahami tapi terasa janggal didengar. Terasa ada yang kurang secara sintaksis.
Jabatan subjeknya tidak ada karena penggunaan kata tugas “pada”. Jika kata
“pada” dihilangkan, akan terasa lebih tepat. Perbaikan kalimat
diatas, yaitu:
Jadwal di atas menunjukkan
kereta ekonomi AC Bogowonto berangkat pada pukul 08.00
dari Senen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar